Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 April 2008

Taklukkan Musuh Bebuyutan, Andi/Koko Juara

SUNGAILIAT, SELASA - Smes Andy Ardiansyah gagal di blok Sataportn memastikan keberhasilan pasangan Indonesia I menjadi yang terbaik pada kejuaraan voli pantai Asia Pasifik Indonesia Terbuka di Pantai Parai, Bangka Belitung, Selasa (22/4).

Di partai puncak, tim Indonesia I Andy Ardiansyah/Koko Prasetyo Darkuncoro berhasil mengalahkan musuh bebuyutan, pasangan Thailand I Sataportn/Borworn Yungtin dalam pertarungan tiga set yang berlangsung menegangkan, 19-21, 21-17, 15-8."Set pertama tadi kami lengah hingga berhasil diambil oleh pasangan Thailand. Servis mereka juga sangat bagus, kami sering mengira out tapi ternyata masuk," kata Andy seusai pertandingan.

Didukung sekitar 1.500 penonton yang memadati lapangan semi permanen yang terletak di kawasan Parai Beach Resort and Spa itu, Andy/Koko mencoba mendominasi pertandingan sejak awal. Hanya saja, Sataportn/Borworn memberikan perlawanan sengit. Dengan blok-blok yang sangat baik, beberapa kali pasangan Thailand mampu membendung smes yang dilancarkan pasangan tuan rumah.

Nilai pertama diperoleh pasangan Thailand setelah mereka berhasil mem-blok smes dari Koko. Setelah itu, pasangan tuan rumah berbalik unggul dan berhasil memimpin. Namun, setelah sempat unggul 19-17, Andy/Koko melakukan sejumlah kesalahan servis hingga perolehan mereka terkejar. Akhirnya, Sataportn/Borworn sukses memenangkan set pertama dengan skor 21-19 setelah smes Andy berhasil mereka blok untuk mendapatkan poin terakhir yang mereka butuhkan untuk menutup set.

Set kedua berlangsung tak kalah menegangkan. Pasangan Thailand kembali tampil mengejutkan dengan blok-blok rapat membuat Andy/Koko kewalahan saat melancarkan serangan. Sataportn/Borworn sempat unggul 16-14 sebelum sebuah servis ace Koko untuk merebut poin ke-15 menjadi titik balik kebangkitan pasangan Indonesia.

Setelah itu, smes maupun blok pemain tuan rumah terus menghasilkan poin untuk menutup set kedua dengan poin 21-17. "Servis ace dari Koko tadi berhasil membalikkan keadaan, setelah itu memang kami lebih mampu menguasai," tambah Andy.

Set ketiga, Andy/Koko tak lagi melakukan kesalahan seperti set pertama. Mereka tak memberikan kesempatan kepada pemain lawan untuk bangkit dan cukup mudah meraup poin.

Thailand I juara putri

Sementara di kelompok putri, pasangan Thailand I Kamoltip Kulna/Yupa Phokongploy menjadi juara. Mereka berhasil menundukkan rekan senegaranya, pasangan Thailand II Jarunee Sannok/Usa Tenpakse dengan dua set langsung.

Pertandingan berlangsung ketat di set pertama namun pasangan Thailand I mulai menunjukan keunggulan di poin-poin menentukan. Setelah terjadi deuce beberapa kali, Kulna/Phokongploy menyelesaikan set pertama dengan perolehan skor 23-21.

Set kedua Kulna/Phokongploy berhasil menyelesaikannya dengan lebih mudah. Mereka memastikan kemenangan dengan perolehan skor 21-19.

Sumber.kompas online

Jumat, 18 April 2008

Yuso Tomkins Turunkan Pemain Pelapis

[JAKARTA] Bantul Yuso Tomkins yang telah memastikan diri lolos ke "final four", akan menurunkan sebagian besar pemain mudanya pada lanjutan pertandingan kompetisi Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 18-20 April mendatang.

"Kami menggunakan kesempatan ini untuk menampilkan pemain muda yang selama ini tidak pernah dapat bermain. Bukan kami menganggap remeh lawan atau memberi kesempatan menang kepada lawan, tetapi kami ingin anak-anak muda kami merasakan kompetisi yang berat. Ini penting buat mereka," ujar pelatih Yuso Putut Marhaento sewaktu dihubungi SP, Rabu (16/4).

Namun, kata Putut, dia tidak akan menampilkan sepenuhnya pemain-pemain miskin pengalaman yang dimilikinya. Ia akan menggabungkan antara beberapa pemain senior yang selalu mendapat kesempatan bermain, dan pemain mudanya.

"Tidak bisa kalau hanya pemain muda yang ditampilkan. Harus ada yang membimbing di lapangan langsung. Mungkin setengah-setengah nanti komposisinya," ujar dosen Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Bahkan, Putut berencana akan menampilkan toser yang masih berumur 14 tahun, Antonius Adi, yang merupakan putranya. Bila jadi tampil, dia akan menjadi pemain termuda di sepanjang sejarah Proliga.

Adi diturunkan karena toser utamanya, Sodikin berhalangan hadir. Ia akan bergantian peran dengan toser cadangan Martono.
Yuso memastikan diri ke final four setelah hanya kalah sekali dalam enam laga yang telah mereka jalani. Saat ini, klub voli yang berdiri sejak 1952 itu menduduki peringkat kedua di bawah Jakarta P2B Sananta.

Pada pertandingan yang akan mereka jalani di Jakarta besok, Yuso akan bertemu dua tim yang membutuhkan kemenangan untuk lolos ke final four, Jakarta BNI Taplus, dan Jember Pemkab. Pemkab berada di posisi terakhir klasemen sementara. Bila Pemkab kalah, maka BNI yang akan lolos, sedangkan bila menang, masih ada harapan untuk lolos, tinggal menunggu pertandingan terakhir BNI melawan Yuso.

Di bagian putri, Jakarta BNI Taplus yang juga sudah ke "final four", juga memasang para pemain cadangannya. [ATW/W-11]

sumber.suara pembaruan online

Belanja Dulu, Latihan Kemudian

PRODUK Tiongkok boleh saja membanjiri pasar Indonesia akhir-akhir ini. Ragamnya pun tak terbatas, mulai pakaian jadi, barang-barang elektronik, mainan anak-anak, hingga permen yang diduga banyak mengandung formalin. Namun, itu semua tak menyurutkan niat Kong Yan, pemain asal Tiongkok yang memperkuat Jakarta Elektrik PLN, untuk tetap berbelanja.
Dia tetap bersemangat belanja karena menurut dia, kualitas barang-barang yang dijual di Indonesia lebih bagus daripada di negaranya. "Di sini kualitasnya lebih oke, apa pun itu. Harga-harganya juga terjangkau. Baik di Jakarta maupun di kota-kota lain yang dilewati Proliga," ungkap Yan.

Selama di Indonesia, dia mencari beragam pernak-pernik yang tak akan merepotkan untuk dibawa pulang. Misalnya, jepit rambut hingga t-shirt. Bahkan, demi memuaskan hobinya itu, Yan tak segan meninggalkan latihan bersama rekan-rekannya di GOR Voli Ragunan. Dia paling gemar menuju kawasan belanja di Blok M yang juga dekat dengan kantor PLN.

Seperti kemarin (17/4), tanpa malu-malu di depan Jawa Pos, Yan menghitung sisa uang rupiah dalam dompetnya. "Mudah-mudahan cukup, tapi jangan tanya saya mau beli apa he...he. Pokoknya, apa yang menurut saya menarik dan terjangkau dengan uang saya ya akan saya beli," ungkapnya sebelum berangkat belanja.

Kebetulan, kemarin Victor Laiyan, pelatih Elektrik PLN, memberikan porsi latihan sedikit menjelang seri terakhir Proliga hari ini. "Sebelum berlatih, pemain dijadwalkan pijat dahulu. Tapi, itu tak cocok bagi saya. Setelah pijat, seharusnya istirahat, tidur. Saya, sebelum berlatih, seharusnya belanja-belanja dululah," ujarnya sembari permisi untuk melanjutkan niatnya belanja. (vem/ttg)

Sumber.Jawa Pos

Electric PLN Siap Sapu Bersih

Jakarta - Sampoerna Hijau Proliga Voli sudah memasuki seri terakhir putaran II. Peta persaingan final four pun mulai terbaca jelas. Tim putri Jakarta Electric PLN siap sapu bersih.

Berhasil memimpin klasemen sementara dengan nilai 15 dan menyisakan dua pertandingan, ELectric PLN optimistis bisa kembali menjuarai Proliga setelah terakhir kali meraih titel ini pada tahun 2004.

Ketua Umum Electric PLN Suyud mengaku yakin menghadapi dua laga pamungkas itu. "Kami tidak akan melepaskan begitu saja kesempatan ini. Kami akan sapu habis semua lawan-lawan kami," ungkapnya kepada wartawan dalam media briefing di Gedung PLN Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2008).

Electric PLN akan bertarung melawan runner up klasemen, Surabaya Bank Jatim, Sabtu (19/4), dan Gresik Petrokimia pada Minggu (20/4). Untuk melawan Surabaya Bank Jatim, pelatih Electric PLN Victor Laiyan sedikit membocorkan strateginya.

"Kami akan memperkuat kekompakan tim karena quicker mereka telah memperkuat timnas Cina pada tahun 2006," bebernya.

Tidak berbeda dengan di putri, tim putra Jakarta P2B Sananta juga berhasil membuktikan diri sebagai yang terbaik dengan mampu memimpin klasemen sementara dengan nilai 13 meski pada seri sebelumnya mengalami kekalahan 0-3 dari Jakarta BNI Taplus.

Pada seri terakhir, P2B Sananta tidak memiliki agenda pertandingan dan hanya menunggu hasil pertandingan tim lain.

Jadwal seri 4 putaran II, Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta.

Jumat (18/5)
16.00: Bogor Prayoga Yunita vs Jakarta BNI Taplus (putri)
18.00: Jember Pemkab vs Bantul Yuso Tomkins (putra)

Sabtu (19/4)
16.00: Jakarta Electric PLN vs Surabaya Bank Jatim (putri)
18.00: Bogor Prayoga Yunita vs Jakarta Popsivo Polwan (putri)

Minggu (20/4)
14.00: Gresik Petrokimia vs Jakarta Electric PLN (putri)
16.00: Bantul Yuso Tomkins vs Jakarta BNI Taplus (putra)
18.00: Jakarta BNI Taplus vs Surabaya Bank Jatim (putri)

sumber.detik sport

Rabu, 16 April 2008

Bank Jatim Belum Bisa Tenang

SURABAYA - Surabaya Bank Jatim belum mau berpuas diri. Meski sudah memastikan lolos ke final four Proliga 2008, masih ada ganjalan di hati tim asuhan pelatih asal Tiongkok Huang Mian Cheng tersebut. Mereka ingin membalas kekalahan dari Jakarta Electric PLN. Kans itu terbuka lebar. Sebab, keduanya bakal bersua lagi pada Seri IV Putaran II di Hall Basket, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 19-20 April mendatang.

Ya, Surabaya Bank Jatim masih menyisakan dua laga lagi. Selain menantang Jakarta Electric PLN, sebagai pimpinan klasemen, Lilin Lindawati dkk juga berhadapan dengan Jakarta BNI Taplus. Jakarta Electric, juara Proliga 2004, merupakan satu-satunya tim yang pernah mengalahkan Surabaya Bank Jatim di antara delapan laga yang sudah dimainkan pada musim ini.

Manajer Surabaya Bank Jatim Edi Rusianto berharap agar anak asuhnya bermain lepas tanpa beban. "Karena kami telah lolos ke final four, tak ada lagi target yang harus dicapai dengan sangat serius," ujarnya.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa aroma revans sangat kental dalam tim. Mereka ingin membuktikan bahwa Bank Jatim kini jauh lebih baik, apalagi setelah dua amunisi baru asal Tiongkok, Wang Ting dan Zhang Jing, bergabung. "Mereka sering kali menjadi kunci kemenangan tim kami melawan tim kuat seperti Gresik Petrokimia. Kini, kami jauh lebih pede," tambah Ketua Harian Surabaya Bank Jatim Johanes Kunto.

Apalagi, menurut dia, adaptasi dua pemain Tiongkok tersebut terhadap permainan tim kini telah berkembang sangat pesat. "Jika di beberapa pertandingan sebelumnya masih banyak terlihat kurangnya kesepahaman di antara dua pemain itu terutama dengan tosser Lilin dan Kiki Maria, kini mereka terlihat jauh lebih baik," terang Kunto.

Para tosser Surabaya Bank Jatim kini telah mengerti karakter bola passing yang menjadi kebutuhan dua pemain asing tersebut sebelum melakukan spike. "Dulu, tim kami kalah 0-3. Tapi, perlawanan dari anak-anak pun cukup gigih. Terbukti, tiga set tersebut semuanya harus dilalui dengan deuce," kilahnya.

Pelatih Surabaya Bank Jatim Huang Mian Cheng menilai, kelemahan timnya yang perlu segera dibenahi adalah kemampuan receive (penerimaan). Hal tersebut sangat krusial bagi penampilan tim. "Itu adalah awal dari bagaimana distribusi bola. Jika berhasil dengan baik, akan memudahkan serangan," lanjutnya.

Sementara itu, manajemen Surabaya Bank Jatim memutuskan untuk mengarantina para pemainnya sebelum babak final four di Bandung akhir April mendatang. Edi mengemukakan, langkah karantina tersebut dilakukan agar seluruh pemain tim juara bertahan itu bisa konsentrasi dan menjalankan program latihan dengan maksimal.

"Setelah seri III di Jember pekan lalu, seluruh pemain kami karantina di salah satu hotel di Surabaya. Langkah ini juga kami lakukan pada musim lalu dan hasilnya cukup bagus karena kami bisa merebut juara," papar Edi.

Pada Proliga musim 2008, Surabaya Bank Jatim mematok target mempertahankan gelar juara. Edi menyebut, selain Jakarta Electric, dua tim lain yang lolos final four, Gresik Petrokimia dan Jakarta BNI Taplus, patut mendapat perhatian dan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sumber:Jawa Pos Online - volimania.org

Smash Berbuntut Durian

JOHANES Kunto, salah seorang pengurus Surabaya Bank Jatim, bingung bukan main. Sejak tiba di Bandara Juanda, Surabaya, hingga selama perjalanan, dua pemain asal Tiongkok yang baru dijemputnya -Wang Ting dan Zhang Jing- berkali-kali menyebut kata "yulien". Kunto bingung karena tak bisa bahasa Mandarin. Sedangkan penguasaan bahasa Inggris Wang dan Zhang sangat minim.
Akhirnya, kebingungan Kunto baru berakhir saat mobil yang ditumpanginya bersama Wang dan Zhang sampai di hotel tempat kedua pemain tersebut diinapkan di kawasan Tidar, Surabaya. Begitu turun dari mobil, dengan mata berbinar, Wang dan Zhang langsung menunjuk kepada stan pedagang buah-buahan yang ada di depan hotel. "Yulien... yulien," teriak mereka. Olala, ternyata, "si yulien" yang mereka maksud adalah durian!

"Kami langsung dibelikan 25 buah," kenang Zhang kemarin (15/4) tentang saat-saat kedatangannya di Surabaya pada 21 Maret lalu itu.

Dasar doyan, hanya dalam waktu satu hari, 25 durian tersebut habis. Melihat hal itu, pengurus Bank Jatim pun langsung mendapat ide untuk menggenjot motivasi kedua legiun asingnya tersebut. Yaitu, tiap kali bisa melepaskan smash tajam yang sama sekali tak mampu dijangkau lawan dalam satu pertandingan atau ada smash mereka yang mengenai kepala lawan, Wang dan Zhang bakal dihadiahi durian sebanyak yang mereka mau.

"Wah, kami jelas sangat gembira atas tambahan motivasi dari pengurus itu," ungkap Wang.

Suntikan semangat berupa durian itu terbukti ampuh. Saat diturunkan untuk kali pertama di Seri II Proliga 2008 di Malang pada 4-6 April lalu, keduanya tampil menggila. Dua lawan yang dihadapi Bank Jatim di Seri II tersebut dapat digilas berkat tampilan gemilang Wang dan Zhang. Karena itu, pengurus Bank Jatim pun memenuhi janjinya. Wang dan Zhang diajak ke Batu untuk jajan durian.

"Kami suka durian di sini karena rasanya lebih manis. Beda dengan di Tiongkok. Di sana, buahnya lebih besar-besar, tapi rasanya masih kalah dengan durian di sini," kata Wang dan Zhang kompak.

Sumber: Jawa Pos Online - volimania.org

Tetap Wajib Menang

Bolanews.com. Seperti yang sudah diduga sejak awal, lanjutan kompetisi Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008 putaran II Seri III di GOR PKPSO, Jember, menjadi penegasan bagi tim-tim yang sudah memastikan langkahnya ke babak final four.

Diawali dengan langkah tim putri Gresik Petrokimia, yang mampu menundukkan Bogor Prayoga Unitas 3-1, Jumat.

"Kami tak mau meremehkan pertandingan. Bahkan perlawanan mereka mengejutkan," ujar Gunarti Indah Yani, kapten tim Gresik Petrokimia yang berpangkat sersan Angkatan Laut.

Laga ini sebenarnya tidak lagi menentukan bagi Tim Kota Pudak. Bahkan kemenangan pada seri ketiga putaran kedua ini sekaligus menempatkan posisinya di urutan teratas klasemen sementara dengan sembilan kali main dan mengumpulkan nilai 15.

Sementara itu, tuan rumah Jakarta Popsivo Polwan, yang sejak awal sudah lesu darah, tak mampu memberikan perlawanan saat ditantang Yulianingsih dkk. dari Jakarta Elektrik PLN. Mereka kalah 0-3 (19-25, 27-29, 13-25). "Ini jadi bahan evaluasi kami untuk ke depannya. Kami sebisa mungkin tidak lempar handuk dan kami tak mau ini dianggap sebagai pertandingan untuk gugur kewajiban," tegas Dadang Sudrajat, pelatih Popsivo yang tetap menjunjung tinggi sportivitas meski timnya sudah tidak bisa masuk babak final four. Di pertandingan hari terakhir, Popsivo kembali dikalahkan Surabaya Bank Jatim tiga set tanpa balas.

"Kami tak mau memikirkan apa yang dipikirkan lawan, yang penting kami tetap berkonsentrasi dan wajib menang," ujar Yulianingsih, toser Elektrik PLN. Meski begitu, menurut sang pelatih, Victor Laiyan, anak asuhnya masih belum mencapai performa terbaiknya.

"Kalau pemain asing, saya yakin mereka sudah profesional, yang utama saya memperhatikan grafik permainan pemain lokal yang masih 70% saja dari kemampuannya," tegasnya.

BNI Tak Peduli

bolanews.com Dua kemenangan gemilang Jakarta BNI Taplus pada seri ketiga putaran kedua di GOR PKPSO, Jember, 11-13 April, memang belum memastikan langkah Jakarta BNI Taplus di babak final four. Namun, Loudry Maspaitella tetap optimistis.

Langkah BNI tertahan setelah di luar dugaan Jember Pemkab menundukkan juara bertahan Surabaya Samator 3-0 pada partai terakhir, Minggu. “Saya sudah merasa Jember bakal menang atas Samator, namun tak masalah bagi kami. BNI masih berpeluang,” kata Loudry.

Jember dan BNI memang harus bersaing berebut satu tempat babak final four. BNI mencetak tiga kemenangan, Jember dua kali menang. Kedua tim tinggal memainkan satu pertandingan melawan Bantul Yuso Tomkins saat seri terakhir di Jakarta, 18-20 April.

“Kami harus menang lawan Yuso, tak peduli hasil partai Jember vs Yuso nanti. Kondisi ini juga baik bagi persiapan BNI. Belum aman menuju final four akan membuat kami lebih serius melakukan persiapan,” tegas toser kawakan ini.

Peluang BNI memang lebih besar dibanding Jember. Tiga kali juara Proliga ini unggul dalam rasio angka kemenangan dibanding pesaing mereka.

BNI mengawali partai di Jember dengan cemerlang. Loudry dkk. menumbangkan Jember Pemkab 3-1, kemudian menundukkan pemimpin klasemen sementara, Jakarta P2B Sananta, lewat pertarungan lima set.

“Mereka tak turun dengan formasi terbaik. Mungkin menghemat tenaga untuk babak final four,” kata Loudry, yang juga pengurus PP PBVSI bidang Pembinaan Prestasi.

“Sananta tidak melepas gim ini, tetap serius,” elak pelatih Sananta, Benny Martarius. Ia menyebut pasukannya banyak melakukan kesalahan saat kritis. “BNI memang tampil lebih bagus malam ini,” puji Benny, mantan pemain nasional.

Benny berjanji akan fokus menghadapi babak final four di GOR C’Tra Arena, Bandung, 25-27 April nanti.

Sananta menjadi tim pertama yang menyelesaikan babak regular Proliga. Di Jakarta, Joko Murdianto dkk. tak akan turun bermain. Kesempatan ini akan dilakukan Benny untuk mengasah timnya.

Jember

Kekalahan dari BNI rupanya melecut semangat Jember Pemkab. “Saat menang set pertama atas BNI, anak-anak jadi over confidence hingga akhirnya kalah,” kata manajer tim Jember, Widi Prasetyo.

Saat melawan Samator, Rudi Santoso dkk. diinstruksikan untuk tetap menjaga konsentrasi pada setiap set. Hasilnya mereka bisa meredam permainan cepat yang menjadi ciri khas Samator.

“Hari ini Samator bermain jelek. Beban menang membuat mereka tidak tampil maksimal,” tutur manajer tim Samator, Hari Trisnardjo.

Kekalahan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Samator, yang juga sudah menyelesaikan kewajiban di babak regular. Joni Sugiyatno dkk. tinggal bersiap menghadapi babak final four.

Di babak empat besar masing-masing tim akan bertarung setengah kompetisi, dua tim terbaik akan bertarung di babak grand final di Istora Gelora Bung Karno, 4 Mei.

Namun, seri terakhir di Gedung Basket Gelora Bung Karno Jakarta, masih sangat sengit. Tim putra pamungkas menuju babak final four akan ditentukan di sana. Jadi, siapa jago Anda, BNI atau Jember? (Indra Ita/Roosyudhi Priyanto)

HASIL
---------------------
Jumat, 11 April
Putri: Bogor Prayoga Unitas vs Gresik Petrokimia 1-3 (19-25, 22-25, 25-20, 19-25)
Putra: Jember Pemkab vs Jakarta BNI Taplus 1-3 (25-15, 12-25, 21-25, 21-25)

Sabtu, 12 April
Putri: Jakarta Popsivo Polwan vs Jakarta Electric PLN 0-3 (19-25, 27-29, 13-25)
Putra: Jakarta P2B Sananta vs Jakarta BNI Taplus 2-3 (21-25, 17-25, 25-23, 30-28, 21-23)

Minggu, 13 April
Putri: Jakarta Popsivo Polwan vs Surabaya Bank Jatim 0-3 (17-25, 23-25, 20-25)
Putra: Jember Pemkab vs Surabaya Samator 3-0 (25-23, 29-27, 25-22)

Pemain Surabaya Bank Jatim Dikarantina Jelang Final Proliga

Surabaya (ANTARA News) - Manajemen tim putri Surabaya Bank Jatim memutuskan untuk mengkarantina para pemainnya di sebuah tempat agar mereka fokus menyiapkan diri menghadapi babak "final four" Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008 di Bandung akhir April mendatang.
Manajer Surabaya Bank Jatim, Edi Rusianto, mengemukakan, langkah karantina dilakukan agar seluruh pemain tim juara bertahan itu bisa konsentrasi dan menjalankan program latihan dengan maksimal.

"Setelah seri ketiga di Jember pekan lalu, seluruh pemain kami karantina di salah satu hotel di Surabaya. Langkah ini juga sudah kami lakukan pada musim lalu dan hasilnya cukup bagus, karena kami bisa merebut juara," katanya di Surabaya, Selasa.

Edi Rusianto menegaskan bahwa pada Proliga musim 2008, timnya mematok target bisa mempertahankan gelar juara. Sejauh ini, penampilan Rianita Panirwan dan kawan-kawan terus menunjukkan peningkatan.

Surabaya Bank Jatim masih menyisakan dua laga pada seri terakhir di Jakarta akhir pekan ini, melawan tuan rumah Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta BNI Taplus.

Jakarta Elektrik yang juara Proliga 2004 merupakan satu-satunya tim yang pernah mengalahkan Surabaya Bank Jatim, dari delapan laga yang sudah dimainkan pada musim ini.

Namun, Edi Rusianto menyebut dua tim lain yang lolos "final four" yakni Gresik Petrokimia dan Jakarta BNI Taplus juga patut mendapat perhatian dan tidak bisa dipandang "sebelah mata".

"Kami kalah dari Jakarta Eelektrik, karena saat itu kekuatan tim tidak sebagus sekarang. Karena itu, kami optimis bisa membalas mereka di Jakarta nanti," kata Edi Rusianto.

Ia menyebut, kehadiran dua mantan pemain nasional asal Cina, Wang Ting dan Zhang Jing mampu menambah peforma tim. Keduanya menjadi motor serangan untuk mendulang poin.

"Justru yang kami waspadai saat ini adalah faktor nonteknis. Kalau mental tanding, teknik dan fisik, sudah tidak ada masalah," kata Edi Rusianto menambahkan.

Usai menjalani seri terakhir, seluruh pemain Surabaya Bank Jatim juga langsung dikarantina di Jakarta, sebelum tampil pada "final four" di Bandung.

Pelatih Jakarta Elektrik, Victor Laiyan yang dikonfirmasi ANTARA saat perhelatan seri ketiga di Jember akhir pekan lalu, mengakui kalau Surabaya Bank Jatim merupakan lawan paling berat dibanding dua tim lain yang lolos empat besar.

"Saya selalu tekankan kepada pemain bahwa semua tim yang dihadapi adalah lawan berat. Mereka tidak boleh lengah dan harus tetap tampil maksimal," katanya.

Victor menambahkan, timnya terus melakukan pembenahan untuk menghadapi babak final four. Sektor pertahanan, "passing receive" dan mental tanding merupakan beberapa kelemahan yang menjadi fokus pembenahan.

(*) Sumber.Kantor Berita Antara

Kejurda Voli Remaja 2008, Kali Pertama Digelar di Plaza

Sebagai Bentuk Kreativitas, Juga untuk Sindiran
Kota Surabaya punya dua tim yang berlaga di Proliga 2008. Keduanya, Surabaya Samator dan Surabaya Bank Jatim, bahkan berstatus sebagai juara bertahan. Tapi, dua tim papan atas itu justru menggunakan GOR Ken Arok Malang sebagai home base. Mengapa? Atmosfer Atrium Plaza Tunjungan III sore itu tidak seperti biasanya. Kalau pengunjung masuk dari arah Sogo, terdengar tiupan peluit yang nyaring, diikuti bunyi keras bola voli yang beradu dengan tangan. Tak jarang, teriakan pemain memenuhi ruangan. Ya, di Atrium Plaza yang megah di Surabaya itu, sedang dihelat Kejuaraan Daerah Voli Remaja 2008.

Tidak ada kata lain yang pantas diucapkan kepada penyelenggara acara tersebut selain: kreatif. Sebab, selama ini, voli belum begitu menyentuh kalangan anak muda, meski penggemarnya tak kalah banyak. Gaung kejuaraan voli kerap kalah keras dibandingkan turnamen basket. Tak jarang basket atau segala turunannya, 3 on 3 maupun streetball, diadakan di mal. Tapi untuk voli, ini memang kali pertama di Indonesia.

Ide pelaksanaan kompetisi voli amatir di pusat perbelanjaan tersebut datang dari Ketua Umum PBVSI Surabaya Anang Iskandar. Pria yang juga menjabat Kapolwiltabes itu sempat bingung ketika Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah kejurda voli remaja tahun ini. "Saya langsung berpikir, mau diadakan di mana ya?" ujarnya.

Karena sasaran kejuaraan itu adalah para remaja, dia jadi ingin mengemasnya menjadi semenarik mungkin. "Bagaimana caranya agar orang awam, yang bukan dari kalangan voli, tertarik nonton kejurda ini. Lalu saya pikir, kenapa tidak diadakan di Atrium Plaza saja, pasti banyak yang ingin melihat," ungkapnya.

Lalu, dipikirkan segala cara supaya Atrium Plaza yang berbentuk oval tersebut bisa digunakan sebagai venue pertandingan olahraga. Perlu kerja ekstrakeras untuk menyulap tempat yang biasanya dipakai pameran dan fashion show itu menjadi sebuah lapangan voli.

Akhirnya, lantai beton berlapis keramik itu ditutup karpet karet. Tiang net diikat kuat-kuat ke lantai karena tentu tidak mungkin ditancapkan. Untuk menahan laju bola terbang ke mana-mana (apalagi banyak gerai makanan di sekitar atrium), dipasanglah jaring setinggi lima meter.

"Kami baru selesai mengerjakan lapangan ini hanya beberapa jam sebelum upacara pembukaan. Sebab, Minggu malam masih ada acara di sini. Kami harus menunggu sampai mereka selesai kukut-kukut, baru kami bisa bikin lapangan," jelas Soetedjo, salah seorang panitia.

Tapi, kerja keras itu terbayar lunas ketika sorenya, Senin (7/4), Atrium langsung penuh disesaki penonton. Bukan hanya suporter dua tim yang sedang berlaga, tapi juga orang yang sedang berbelanja dan kebetulan lewat. "Misi saya hampir tercapai, yaitu menggabungkan olahraga dengan entertainment," tegas Anang puas.

Namun, kemudian muncul dugaan bahwa kejurda itu diadakan di mal karena Surabaya tidak memiliki GOR yang representatif untuk kejuaraan profesional. Anang tidak menampik hal tersebut. "Sebenarnya ide utamanya tetap menggabungkan olahraga dengan hiburan. Tapi, kalau mau disebut sebagai sindiran buat pemkot, ya tidak apa-apa," ujarnya lalu terkekeh.

Dia mengaku, ketiadaan sarana yang memadai juga memaksa dirinya lebih kreatif. "Kalau menurut saya, tiada rotan, akar pun jadi. Tiada gedung voli, plaza pun jadi. Lha, ternyata hasilnya sangat bagus. Tahun depan, kalau masih diberi kesempatan memimpin PBVSI Surabaya, saya akan adakan di mal lagi," jelasnya.

Memang, kata Anang, cukup ironis kota terbesar kedua di Indonesia ini tidak punya GOR voli yang representatif untuk kejuaraan bertaraf profesional. "Untuk tingkat amatir seperti kejurda ini, plaza masih ngatasi. Tapi, untuk sekelas Proliga, gedung olahraga dengan fasilitas lapangan voli mutlak diperlukan," tegasnya.

Anang bukannya tidak berusaha melobi pemkot. "Saya sudah sekitar 17 kali menghadap pemkot. Tapi, sampai sekarang belum terealisasi. Ya kita tunggu saja. Saya tidak akan bosan meminta," kata perwira polisi berpangkat Kombes tersebut sabar.

Ketiadaan sarana itu pula yang membuat dua tim papan atas Proliga asal Surabaya, Samator dan Bank Jatim, tidak bisa menjamu para tamu di kota sendiri. Mereka harus memakai GOR Ken Arok Malang sebagai home base.

Menurut manajer Bank Jatim Eddie Rusyanto, hal itu cukup berpengaruh terhadap kondisi mental para punggawanya. "Beda lho rasanya bermain di kota sendiri dengan bertindak sebagai tuan rumah di kota lain. Di Malang, rasanya kami tetap tamu," ungkapnya.

Sampai kapan Bank Jatim dan Samator yang berdomisili di Surabaya itu harus menggunakan Malang sebagai home base?

Pemkot sudah berjanji membangun megaproyek fasilitas olahraga bernama Surabaya Sport Center (SSC) yang dijadwalkan selesai tahun depan. Tampaknya, untuk menyaksikan tim Surabaya berlaga di kota sendiri, harus menunggu realisasi janji pemkot.

sumber: jawapos.com

Make Money Here!!!